Steve Jobs merupakan contoh pemimpin yang berhasil menjalankan tugasnya yang dapat ber komunikasi efektif secara bermakna dengan orang lain, terutama kepada para anggotanya. Contoh yang lain adalah Jeff Bezos telah berhasil mengartikulasikan etos kerja yang diharapkan oleh Amazon kepada karyawannya sehingga Amazon bisa sesukses sekarang ini. Hal Ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin memang perlu menciptakan komunikasi efektif agar bisa memberikan kejelasan pada orang lain, terutama tentang arah dan tujuan bisnis dan hal-hal apa yang perlu dikerjakan bersama.
Berikut beberapa cara yang dapat membantu pemimpin untuk meraih komunikasi efektif :
- Belajar untuk Menguasai Komunikasi Nonverbal.
Ketika Komunikasi nonverbal dilakukan akan memiliki dampak yang sangat dahsyat, bahkan lebih dari sebuah kata-kata yang diucapkan pada komunikasi secara verbal. Hal ini didukung oleh hasil sebuah penelitian yang mengatakan bahwa komunikasi nonverbal memberikan kontribusi sebesar 55% dari bagaimana audiens atau lawan bicara memandang sang presenter (pembicara utama).
Oleh karena itu salah satu cara terpenting yang perlu dikuasai oleh seorang pemimpin adalah belajar untuk menguasai komunikasi nonverbal, sehingga orang-orang yang berkomunikasi dengan kita juga merasa nyaman. Selain itu, berkomunikasi dengan jelas dan percaya diri memang hanya bisa didapatkan ketika kita menggunakan bahasa tubuh yang tepat. Contohnya, menghindari postur tubuh yang membungkuk, menundukkan pandangan, tidak memiliki kontak mata yang konsisten, menguap ketika mendengarkan, dan lain sebagainya. Komunikasi nonverbal yang baik akan membawa kita pada komunikasi efektif.
- Memberi Penjelasan Lebih ketika Menyampaikan Ide Baru.
Menyampaikan ide-ide baru bukanlah hal yang sepenuhnya mudah. Pemimpin harus tahu bagaimana setiap orang memiliki daya serap berpikir yang berbeda-beda, sehingga kemudian tidak bisa memukul rata semua orang akan langsung memahami apa yang disampaikan pada penjelasan awal.
Hal ini didukung oleh sebuah studi yang dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana di Stanford University. Pada studi ini terdapat sekelompok orang yang akan mengetuk melodi atau irama dari 120 lagu terkenal. Dalam hal ini, peserta atau responden lainnya harus bisa menebak lagu apa yang sedang diketuk. Mereka yakin bahwa 50% lagu yang ditebak adalah benar.
Ternyata, hanya 2.5% yang benar. Dari studi ini kita bisa melihat bahwa komunikasi yang jelas sangat diperlukan untuk meraih komunikasi efektif. Dan untuk meraih komunikasi yang jelas, pemimpin perlu memberikan penjelasan yang lebih ketika menyampaikan ide, terutama ide-ide baru.
- Mengenali Audiens atau Para Pendengar dengan Lebih Baik.
Supaya pemimpin bisa menjadi pemimpin atau pembicara yang berkomunikasi secara efektif, alangkah baiknya jika pemimpin berusaha untuk mengenal lawan bicara, pendengar atau audiens kita lebih baik dan lebih dalam. Ini adalah praktik yang cukup mudah, terutama jika jumlah audiens cukup sedikit sekitar 2-10 orang di dalam forum. Pemimpin bisa memulainya dengan mengajak untuk memperkenalkan diri atau menanyakan hal-hal simpel lainnya. Misalnya, “Ratna, minggu lalu kamu menghabiskan waktu akhir pekan kemana? Adakah disini yang sudah nonton film “Endgame” minggu lalu? Kalau sudah, bagaimana menurut Anda?” Percakapan ringan seperti ini mengikat diri pemimpin dengan audiens sebelum beralih ke topik pembicaraan utama.
- Selalu Melibatkan Para Pendengar ke dalam Diskusi.
Meskipun seorang pemimpin atau narasumber memiliki keterampilan komunikasi yang sangat baik dan tema pembicaraan yang sangat menarik, namun perlu selalu diingat bahwa fokus para pendengar/bawahan memiliki keterbatasan. Sesekali bisa saja mereka kehilangan fokus atas apa yang sedang dibicarakan di dalam forum. Jadi, untuk mempertahankan fokus mereka dan meraih komunikasi efektif, pemimpin perlu melibatkan pendengar/bawahnnya di dalam diskusi.
Misalnya, seorang manajer di dalam rapat kerja, menanyakan ide dan pendapat yang dimiliki oleh para karyawan di sela-sela penjelasannya terhadap suatu topik presentasi. Ini akan menjadikan rapat kerja menjadi forum diskusi yang interaktif. Sesekali manajer atau pemimpin juga bisa menanyakan pertanyaan lain atau memberikan lelucon agar suasana menjadi lebih cair.
Salah satu upaya untuk meningkatkan komunikasi efektif khususnya di Perusahaan adalah dengan mengadakan Pelatihan Komunikasi Efektif. Pelatihan tersebut harus diberikan oleh lembaga training / konsultan yang terpercaya agar hasil pelatihan tersebut memiliki dampak bagi perusahaan tersebut. PT INSPIERA SINERGI INDONESIA sebagi selaku salah satu provider training terkemuka di Indonesia telah banyak dan berpengalaman dalam membantu perusahaan / instansi dalam membantu mengadakan event Pelatihan Komunikasi Efektif bagi perusahaan / instansi / organisasi. Hubungi 0823-3236-0252 Untuk mendapatkan informasi mengenai berbagai layananan dari PT. Inspiera Sinergi Indonesia